Ternyata Kepri Kekurangan 30 JCH untuk Penuhi Kuota Haji

18 Mei 2023
Ilustrasi/net

Ilustrasi/net

RIAU1.COM - Saat ini Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih kekurangan 30 orang jemaah calon haji (JCH) untuk mengisi kuota haji 2023. 

Kekurangan itu akibat banyak jemaah yang belum melakukan pelunasan biaya ibadah haji (PBIH) serta jemaah yang sudah lunas pembayaran di 2022 namun tidak mengkonfirmasi ke pihak bank.

Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Provinsi Kepri, Muhammad Syafii seperti dimuat Batampos mengatakan tahun 2023, Kepri mendapat kuota haji sebanyak 1.291 orang yang terdiri dari 1.274 adalah jemaah haji, petugas haji daerah (PHD) sebanyak 12 orang namun hingga sekarang yang memenuhi syarat hanya 10 orang dan kelompok bimbing ibadah haji (KBIH) 5 orang, sehingga sisanya akan masuk kuota jamaah.

“Untuk persiapan keberangkatan hanya, di Kepri hanya 3 kelompok terbang (Kloter) yang penuh, sisanya akan digabung dengan jemaah haji Jambi, Kampar dan Riau,” Kata Syafii, Kamis (18/5).

Sejak Januari 2023 sudah disiapkan petugas kloter dan PHD. Satu kloter terdapat ketua kloter dan pembimbing ibadah, serta petugas kesehatan sebanyak tiga orang. Kemudian PHD tiap kloternya minimal tiga orang.

“Penyiapan dokumen haji dan perekaman biometrik sampai sekarang masih ada beberapa orang yang belum selesai, insha Allah dalam beberapa hari ini akan siap,” terangnya.

Selain itu, lanjut Syafii untuk PBIH sudah dilakukan perpanjangan hingga dua kali, namaun belum mencukupi kuota dan masa pelunasan BPIH kembali diperpanjang hinga Jumat (19/5).

“Kita masih kurang 30 orang lagi untuk mencukupi kuota 1.291 itu. Jadi calon jemaah di Kepri kami imbau hubungi Kemenag di daerah masing-masing,” imbaunya.

Kemenag di daerah juga diimbau untuk menghubungi jemaah cadangan yang sudah dibuka 30 persen untuk memenuhi kuota.

Syafii memaklumi banyak jemaah yang belum melunasi karena setiap embarkasi itu berbeda.

“Di Batam terdapat 665 orang yang sudah lunas di 2022 dan tidak perlu bayar tambahan lagi. Cukup konfirmasi ke pihak bank ternyata ada 42 orang lagi yang belum mengkonfirmasi ke pihak bank, padahal dia tidak perlu tambah lagi biayanya,” ungkapnya.

Hingga sekarang, kata Syafii pihaknya masih mencari tahu penyebab 42 orang jemaah di Batam belum melakukan konfirmasi ke bank. Kemenag kabupaten kota sudah mengarahkan kepala KUA dan penyuluh agama untuk mencari.

“Ternyata ada yang pindah, ada yang tidak bisa dihubungi serta ada yang sudah meninggal,” ungkapnya.

Jika yang bersangkutan tidak kunjung melapor maka akan batal berangkat pada 2023 ini. Perlu diingat tahun depan belum tentu ada kebijakan lunas tunda dan tidak menambah biaya, bisa saja ada penambahan.*