Ketua MKA LAM Riau Sesalkan Teror yang Menimpa Ketua LAM Pekanbaru

16 Maret 2021
Ketua Umum MKA LAM Riau Datuk Seri Al Azhar. Foto: Surya/Riau1.

Ketua Umum MKA LAM Riau Datuk Seri Al Azhar. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau menyesalkan aksi teror yang dilakukan terhadap Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Kota Pekanbaru Muspidauan. Kejadian ini mencoreng nama LAM Riau karena salah seorang pelaku merupakan petugas sekuriti di Badai Adat LAM Pekanbaru. 

"Saya sudah berulang kali mengeluarkan pernyataan, teror itu sangat disesalkan. Teror dalam bentuk apapun dan kepada siapapun tak bisa ditolerir," kata Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau Datuk Seri Al Azhar, Selasa (16/3/2021). 

Sebagai salah seorang pimpinan LAM, ia sangat menyesali kejadian itu. Al Azhar meminta agar kasus ini diusut tuntas.

"Kami juga mengapresiasi kepada kepolisian bahwa dalam hitungan hari, aktor-aktornya sudah bisa diringkus. Sedihnya kami bahwa salah seorang pelaku bekerja sebagai petugas sekuriti di Balai Adat LAM Pekanbaru. Kejadian ini mencoreng nama LAM Riau," ucap Al Azhar. 

Adat Melayu itu ramah, lembut, dan santun. Adat Melayu tak pernah mengajarkan teror.

"Itu teror. Setiap teror itu kejahatan yang luar biasa. Makanya, penanganannya juga harus luar biasa," saran Al Azhar. 

Diberitakan Riau1.com sebelumnya, Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi mengungkapkan, tiga pelaku yang terlibat teror pelemparan kepala anjing dan penyiraman bensin di Pekanbaru merencanakan aksinya di kantor Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Pekanbaru. Dalam perkara ini, tiga orang berhasil ditangkap dan dua lainnya ditetapkan sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang).

Usut punya usut, para pelaku diketahui merencanakan aksinya itu di kantor LAM Pekanbaru. Sehari kemudian tepatnya tanggal 4 Maret 2021, teror pun dilancarkan. Sasaran pertama adalah rumah Muspidauan, Ketua Harian LAM Pekanbaru yang juga Humas Kejati Riau. Disusul 5 Maret aksi teror penyiraman bensin di rumah Nasir (M Nasir Penyalai) yang juga orang LAM. Kuat dugaan, pelaku hendak membakar namun tak sempat dilakukan.

"Perencanaan awalnya, mereka (Pelaku,red) melakukan pertemuan di kantor LAM Pekanbaru, kemudian menyiapkan kepala anjing, kemudian menyiapkan atau membeli dua botol bensin. Setelah siap kemudian empat pelaku menggunakan dua sepeda motor ke TKP dan melakukan aksinya," beber Irjen Agung.

Kapolda Riau dalam jumpa persnya pada Jumat 12 Maret 2021, didampingi Direktur Reskrimum Kombes Teddy Ristiawan, Kabid Humas Kombes Sunarto dan Kapolresta Pekanbaru Kombes Nandang Mu'min Wijaya melanjutkan, empat orang diantaranya adalah yang terlibat dalam eksekusi aksi, sedangkan satu lainnya sebagai pendana (yang membiayai, red).

Mereka masing-masing berinisial IP alias Iwan, DW alias Didi serta Boy. Sedangkan dua lainnya menjadi DPO, yakni B dan J. "B ini bersama tiga orang lainnya melakukan teror. Sedangkan J merupakan penyandang dana (yang membiayai, red). Ini pekerjaan rumah (PR) kepolisian untuk menangkap dua lainnya, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa," yakin Irjen Agung.

Aksi teror ini dilakukan para pelaku lantaran dengan motif tertentu, yang berkaitan dengan LAM Pekanbaru.

"Dilatarbelakangi awalnya musyawarah daerah luar biasa (LAM) Pekanbaru di mana terjadi pergantian pimpinan, tujuan mereka supaya mereka bisa tetap eksis berada di aset yang dimiliki LAM," sebut Kapolda menyoal motif aksi teror ini.

"Jadi dengan pengurusan yang baru itu, ada kekhawatiran mereka. Tujuannya agar mereka bisa tetap berada di aser LAM," singkat jenderal bintang dua tersebut.