Sampah Bisa Hasilkan Rp210 Juta per Hari, Pemko Pekanbaru Intip Teknologi Tiongkok

Plh Sekdako Pekanbaru Zulhelmi Arifin. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru tengah menjajaki peluang pemanfaatan sampah sebagai sumber energi listrik. Hal ini dipelajari langsung dari kunjungan kerja ke Negara Tiongkok, di mana sejumlah kota berhasil mengolah sampah menjadi energi listrik dalam skala besar.
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Kantor Unit Induk PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Rabu (20/8/2025), mengungkapkan, ia bersama Asisten II melihat secara langsung keberhasilan pengolahan sampah menjadi listrik di dua kota di Tiongkok, salah satunya di Chongqing, beberapa waktu lalu. Menariknya, meskipun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di kota tersebut telah ditutup selama lima tahun, pengolahan sampah masih mampu menghasilkan listrik.
“Di sana, satu mesin mampu menghasilkan 700 sampai 800 kWh. Jika dikalikan enam mesin yang beroperasi penuh selama 24 jam, totalnya mencapai 150 megawatt per hari,” ungkapnya.
Listrik yang dihasilkan tersebut dijual ke PLN setempat dengan harga sekitar Rp1.400 per kWh. Kalau dihitung, dari 150 megawatt per hari, maka perusahaan bisa mendapatkan sekitar Rp210 juta setiap harinya.
"Itu pun dari sampah yang TPA-nya sudah mati lima tahun lalu,” sebut Ami, sapaan akrabnya.
Pengalaman ini menjadi bahan penting bagi Pemko Pekanbaru dalam mencari solusi berkelanjutan untuk persoalan sampah. Teknologi pengolahan sampah menjadi energi dianggap tidak hanya menyelesaikan permasalahan lingkungan, tetapi juga dapat memberikan nilai ekonomi yang besar.
Ke depan, Pemko Pekanbaru berencana menjajaki kerja sama dengan investor maupun pihak swasta yang berpengalaman dalam pengelolaan sampah modern. Studi banding ke Tiongkok menjadi langkah awal untuk mempelajari skema pembiayaan, teknologi, hingga model kerja sama yang sesuai dengan kebutuhan daerah.