
Mamun Murod
RIAU1.COM - Mamun Murod, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Riau yang baru saja dilantik gubernur Syamsuar, Senin 15 Juni 2020 menilai penolakan dari berbagai organisasi penggiat lingkungan di Riau sebagai pelecut untuk menunjukkan kinerjanya.
"Saya pikir (penolakan, red) penggiat lingkungan menjadi dorongan yang kuat bagi saya untuk menunjukkan ke depan apakah mampu saya lakukan perbaikan-perbaikan. Bagi saya itu hal yang biasa. Bagi saya itu merupakan trigger agar saya bisa bekerja lebih baik, "kata Mamun Murod pada Riau1.com usai pelantikan.
Masalah kehutanan, tambah Mamun adalah masalah yang komplek. Dan harus melibatkan semua pihak. Tidak hanya Dinas Kehutanan saja. Namun juga organisasi penggiat lingkungan
"Tapi intinya bahwa Kehutanan itu masalah komplek, tidak bisa diselesaikan oleh kehutanan (Dinas LHK, red) saja, tapi harus melibatkan semua pihak. Diantaranya NGO (Non government organization, red)," ujarnya.
Saat ditanya akan ada berkomunikasi dengan NGO penggiat lingkungan yang menentang dirinya menjadi Kadis LHK Riau, Mamun mengaku sering menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan banyak pihak membicarakan masalah kehutanan di Riau.
"Saya sering berkomunikasi dengan semua pihak, saya selalu lakukan komunikasi koordinasi. Seperti yang saya sampaikan, masalah kehutanan itu tidak bisa diselesaikan oleh kehutanan (Dinas LHK, red) saja. Tetapi harus melibatkan semua pihak, baik dari pusat maupun daerah. Juga NGO, dan juga tokoh masyarakat," ucapnya.
"Kita tidak bisa menapikkan itu, bahkan dunia usaha. Ini perlu ditekankan, bahkan dunia usaha. Kita tidak bisa menapikkan dunia usaha itu penting. Karena itu bagian dari investasi dan bisa diajak untuk menyelesaikan permasalahan yang ada," demikian Mamun Murod mengakhiri.
Diberitakan sebelumnya, berbagai organisasi penggiat lingkungan tegas menolak Mamun Murod dipilih Syamsuar menjadi Kadis LHK Riau, salah satu penolakan gencar disuarakan Jikalahari.
Made Ali selaku koordinator Jikalahari pada Riau1.com menilai Mamun Murod punya jejak buruk saat jabat Kadis Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Meranti.
"Jejak rekam dia (Mamun Murod, red) di Meranti itu sudah bukti kedekatan dia dengan korporasi. Dan itu berbahaya. Selama jabat Kadishut di Meranti, tidak pernah dia bicara tentang isu hutan untuk rakyat dan korupsi kehutanan," kata Made Ali.