Yayasan Gambut Tembus 16 Besar Finalis RestorLife Award 2025

15 April 2025
Komitmen Yayasan Gambut Restorasi Ekosistem

Komitmen Yayasan Gambut Restorasi Ekosistem

RIAU1.COM - Yayasan Gambut masuk 16 besar finalis  dalam ajang bergengsi tingkat internasional RestorLife Award 2025 dari 1.127 pengaju di seluruh dunia. 

Yayasan Gambut terpilih atas kontribusinya selama ini terhadap restorasi ekosistem dan pemberdayaan masyarakat. Para nominasi dipilih dengan cermat oleh panel, para ahli dalam ekologi, pengembangan masyarakat, dan keberlanjutan, untuk memastikan proses evaluasi yang menyeluruh, Victoria Zimbabwe (11/4/2025) lalu.

RestorLife Award merupakan ajang yang digelar memberikan apresiasi serta mendanai kegiatan upaya menjaga, melindungi dan pemulihan alam. 

RestorLife Award ada dua kategori penghargaan dan pembiayaan yaitu kategori Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan kategori kepemimpinan bisnis yang bertanggung jawab memimpin gerakan ini, memperjuangkan alam, keanekaragaman hayati, dan mata pencaharian yang berkelanjutan.

Direktur Yayasan Gambut (Mulyadi) mengatakan, terpilihnya menjadi finalis 16 besar tidak lepas dari upaya bersama yang telah dilakukan Yayasan Gambut bersama mitra masyarakat yang berjuang dalam upaya-upaya untuk melestarikan lahan gambut dan mangrove secara berkelanjutan di wilayah program kerja.

“Terpilih sebagai finalis dalam RestorLife Awards 2025 merupakan pengakuan atas kerja kolektif Yayasan Gambut bersama komunitas lokal dalam melindungi dan merestorasi ekosistem gambut secara berkelanjutan. Penghargaan ini memperkuat semangat kami untuk terus mendorong pendekatan berbasis masyarakat dalam pengelolaan lahan, perlindungan keanekaragaman hayati, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah gambut Indonesia," kata Mulyadi.

Kemudian Mulyadi juga menyampaikan dalam ajang RestorLife Award 2025, apabila terpilih menjadi pemenang selain menerima penghargaan juga mendapatkan pendanaan senilai  USD 25.000 untuk kegiatan pelestarian lingkungan. Untuk itu Yayasan Gambut menyampaikan untuk berencana memperluas program restorasi ekosistem di pulau Bengkalis.

Dana ini nantinya akan digunakan untuk melakukan restorasi total 6 hektar ekosistem mangrove dan gambut melalui penanaman 1.000 bibit mangrove, pembangunan dua unit sekat kanal, dan pemasangan empat alat Fire Danger Rating System (FDRS) sebagai sistem deteksi dini kebakaran. 

Selain itu, program agroforestri kopi Liberika seluas 4 hektare akan dikembangkan dengan 4.000 batang kopi dan 2.000 pohon lokal, guna mendukung ekonomi berkelanjutan masyarakat lokal. Inisiatif ini menargetkan peningkatan keanekaragaman hayati, pengurangan risiko kebakaran, penyimpanan karbon, serta perlindungan pesisir serta sekaligus memperkuat kapasitas komunitas dalam pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan.

Mulyadi juga berharap agar Yayasan Gambut menjadi pemenang RestorLife Awards 2025 untuk merealisasikan perencanaan perluasan program restorasi ekosistem di Pulau Bengkalis.

"Tentunya kami Yayasan Gambut bersama mitra masyarakat berharap agar usulan ini muncul menjadi pemenang dalam ajang RestorLife Award 2025 sehingga program yang direncanakan dapat berjalan secara maksimal,” demikian Mulyadi.***