Tim Gabungan Evakuasi Pendaki Gunung Ranai Kepri

20 April 2025
Pendaki gunung Ranai yang mendapatkan perawatan medis

Pendaki gunung Ranai yang mendapatkan perawatan medis

RIAU1.COM - Tim gabungan dari Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Natuna, Polsek Bunguran Timur, dan Basarnas Natuna berhasil mengevakuasi tujuh pendaki Gunung Ranai setelah salah satu anggota kelompok mengalami cedera kaki. 

Kejadian ini terjadi pada Sabtu malam 19 April 2025, ketika seorang pendaki perempuan berinisial Alya (18) kesulitan turun gunung akibat kakinya terkilir.  

Menurut Ketua Tim Pendakian, Dede Muhammad Ramli (35), kelompok pendaki yang terdiri dari tujuh orang tersebut menghadapi kendala saat turun dari Gunung Ranai pada malam hari. 

Alya, satu-satunya perempuan dalam rombongan, mengalami cedera sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan.  

Tim SAR gabungan segera bergerak setelah menerima laporan. Pada pukul 19.30 WIB, personel Satpolairud tiba di lokasi dan mulai mendaki menuju pos pertama Gunung Ranai

Pendaki berhasil ditemukan sekitar pukul 20.30 WIB di dekat pos pertama. Evakuasi kemudian difokuskan pada Alya yang membutuhkan pertolongan medis.  

Dengan bantuan peralatan mountaineering dan medis, tim berhasil membawa Alya turun pada pukul 21.00 WIB. Seluruh pendaki tiba di kaki gunung pukul 22.00 WIB, dan Alya langsung dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.  

Daftar Pendaki yang Dievakuasi
1. Handika (24), Laki-laki, Ranai  
2. Rizki A (23), Laki-laki, Ranai  
3. Randa (23), Laki-laki, Ranai  
4. Roza (22), Laki-laki, Ranai  
5. Dede (35), Laki-laki, Ranai  
6. Alya (18), Perempuan, Ranai (cedera kaki)  
7. Ibrahim (26), Laki-laki, Ranai  

Kapolres Natuna, AKBP Novyan Aries Efendie, melalui Kasat Polairud Iptu Ronald Tampubolon menyatakan bahwa situasi telah terkendali dan seluruh pendaki dalam kondisi aman.  

“Kami mengimbau para pendaki untuk selalu waspada, memeriksa kondisi fisik sebelum mendaki, serta membawa peralatan keselamatan yang memadai, terutama jika melakukan pendakian pada malam hari,” pesan Iptu Tampubolon yang dimuat Batamnews.com.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya persiapan logistik dan fisik saat melakukan pendakian, khususnya di medan yang cukup menantang seperti Gunung Ranai."