
Gubri Abdul Wahid dan Bupati Inhu Ade Agus
RIAU1.COM - Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid mengaku fokus utama di awal masa pemerintahannya, adalah menuntaskan persoalan pendidikan dan infrastruktur jalan di daerah.
Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri Halal Bi Halal Ikatan Keluarga Indragiri Hulu (Inhu) Kota Pekanbaru.
"Maka ada dua hal yang saya tekankan, yaitu pendidikan dan infrastruktur di daerah, harus tetap berjalan bagaimanapun ke depannya. Tentu untuk mewujudkan hal tersebut, saya butuh dukungan seluruh pihak terkait, termasuk dari IKA Inhu, karena kolaborasi sangat penting dalam rangka mewujudkan kemajuan Riau," kata Gubri Wahid.
Gubri Abdul Wahid juga menyatakan bahwasanya sejak awal menjabat, ia langsung dihadapkan pada tumpukan persoalan. Namun sebagai pimpinan, orang nomor satu di Riau tersebut tidaklah mengeluh. Sebaliknya, ia melihat semua itu sebagai tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin.
"Sejak dilantik, banyak persoalan yang perlu diinventarisasi (yang akan diselesaikan) contohnya seperti Bandara Inhu yang selama ini tak terpakai, hari ini sudah mulai beroperasi,"sebut dia.
Menurut dia, Kabupaten Indragiri Hulu merupakan salah kabupaten yang tertua di Provinsi Riau, tetapi perkembangannya tidak sesuai umurnya, seperti umurnya yang sudah tua, seharusnya lebih maju dan tertata dengan baik.
"Karena kita berharap baik dan bagusnya Kabupaten Indagiri Hulu ini juga mencerminkan sebagai kemajuan Riau. Maka, tanggung jawab saya ada disitu," kata Gubri Wahid.
"Saya bersama Bupati Inhu Pak Ade, kami mulai menginventaris, yang pertama kami lakukan yaitu perbaikan infrastruktur. Karena Infrastruktur adalah urat nadi pembangunan, didaerah termasuk di Indragiri Hulu," ujarnya.
Sebab, menurutnya Kabupaten Indragiri Hulu merupakan lokomotif ekonomi. Jika infrastruktur seperti jalan sudah bagus maka akan mengundang investor untuk berinvestasi di Riau termasuk Kabupaten Inhu.
"Kalau jalan bagus tentu orang ingin berinvestasi, beraktivitas secara ekonomi terasa nyaman, termasuk jalan Inhu arah selatan, kondisi jalan harus diperbaiki supaya arus orang dan barang menjadi nyaman," jelas Gubri Wahid.
"Saya berencana dengan Pak Ade ingin memindahkan jalan yang ada dipinggir itu, ke arah jalan Sekip Hilir atau sebrang Rengat. Dua pilihannya antara memindahkan jalan atau meluruskan alur sungainya [melalui Izin ke Badan Pengairan atau Kementrian PUPR dan Ditjen SDA di Jakarta] karena sungainya berstatuskan nasional,"papar dia.*